Bapak
Bapak adalah singularitas. Bapak seperti batas cakram akresi—diam, namun menjadi poros dari segalanya. Salah satu karunia Tuhan yang akan selalu aku syukuri adalah: Bapak. Entah bagaimana, namanya bisa terdengar begitu indah di telingaku. Aku hanya tahu bahwa Bapak menghabiskan obsesi hidupnya untuk mencintaiku. Bapak tidak pernah menjanjikan hidup akan selalu nyaman. Tapi Bapak berjanji akan ada—apapun keadaannya. Sore ini, aku hampir berputus asa. Tapi kemudian aku mengingat-ingat kembali betapa serunya hidup ini. Betapa banyak hal yang sudah kulewati. Betapa aku masih bisa bercerita kepada Bapak. Betapa aku punya Tuhan yang Maha Segala-Nya. Lalu, Sore ini pula, Bapak berpesan kepadaku: Jagalah sholat lima waktu. Berdoalah. Tahajjud. Dan hiduplah dengan percaya diri. Rabb-ku, Aku meminta supaya Bapak selalu sehat dan bahagia, Serta rahmat-Mu menyertainya. Teman-teman, Jika kalian menemukan sifat baik pada diriku, maka itu adalah Bapak— Bapak yang mengajarkannya. Bapak, Aku menyayangi...