Postingan

Refleksi Diri: Sustainability dan Inspirasi dari SukkhaCitta

Pada hari Jumat lalu, 11 Oktober 2024, kami kembali mengadakan Hansei Time rutin di kantor. Hansei (反省) dalam bahasa Jepang berarti refleksi diri, dan setiap Jumat pagi, selama dua jam, kami menggunakan waktu ini untuk merenungkan langkah-langkah yang telah diambil serta merencanakan perbaikan ke depannya. Pada kesempatan kali ini, Hansei Time kami mengangkat tema yang sangat spesial dan sesuai dengan minat saya, yaitu Sustainability . Tema ini sangat menarik bagi saya karena sejak lama saya telah memiliki perhatian besar terhadap isu keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Untuk memperdalam diskusi tentang tema tersebut, kami menghadirkan dua pembicara hebat: Mba Denica Flesch, founder & CEO SukkhaCitta, dan Pak Azis Armand, VP Director & Group CEO Indika Energy. Keduanya berbagi cerita yang sangat inspiratif tentang bagaimana mereka mengarahkan usaha dan peran masing-masing dalam menjaga kelestarian Bumi. Meskipun kedua pembicara menarik perhatian saya dengan tekad dan komi
Menyadari masih banyak sekali orang yang menyayangi manusia lain, berbagi, dan peduli, rasanya melegakan sekali Di tengah carut marut negeri ini, menyadari masih banyak manusia yang saling menyayangi sesamanya, sangatlah menghangatkan hati Semoga kita semua senantiasa bisa menjadi manusia yang benar, menjadi baik, menjadi peduli. Aamiin. Jangan lupa juga ya mendoakan Palestina ✨️

The five years journey

Hari ini saya berangkat ke kantor lebih pagi. Biasanya saya berangkat 07.25 karena memang hanya perlu 5 menit untuk perjalanannya, tapi hari ini saya berangkat pukul 07.17. Sebetulnya saya juga beberapa kali berangkat lebih pagi, hanya saja biasanya memang ada agenda atau perlu ke suatu tempat sehingga berangkat lebih pagi adalah keputusan yang bijak untuk tidak terjebak macetnya Jakarta. Hari ini, pukul 07.15 saya sudah bersiap mengambil ransel, memakai sepatu, dan mematikan lampu kamar. Kemudian pukul 07.17 saya keluar gerbang rumah. Langitnya tidak begitu biru, tapi menurut perkiraan cuaca tidak akan hujan hari ini. Saya tapaki jalanan yang biasa saya lalui, bedanya hari ini saya benar-benar rasakan langkah demi langkahnya. Saya resapi satu per satu. Saya perhatikan sekelilingnya, orang-orangnya, batu-batuan kecil, kabel-kabel di atas rumah, lubang selokan yang bentuknya nyaris tak beraturan, pepohonan, daun-daun, dahan-dahan yang berderak. Semua.  Sampai di kantor, kantor belum ter

Momiji Kairou: Mapple Corridor

Tulisan ini akan sedikit lebih panjang dan saya modenya serius (wkwkwk), jadi siap-siap ya! Ada banyak sekali hal di dunia ini yang mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Ada banyak sekali hal di dunia ini yang tidak pernah kita bayangkan, malah kejadian. Tapi, kita tidak memiliki kontrol akan hal-hal tersebut. Yang jelas under control kita adalah diri kita sendiri.  Adalah benar ketika kita berusaha tapi sometimes tetap tidak terjadi. Menurut kita, kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kemudian ternyata Tuhan melihat itu justru ke depannya tidak baik untuk kita, maka diberilah hal lain yang menurut Tuhan jauh lebih baik untuk kita. Tentu saja untuk kita itu adalah hal yang menyebalkan, bahkan fase accepting juga bermacam-macam, tapi itu manusiawi. Normal. Questioning apa yang sebetulnya sedang terjadi dan apa yang sedang kita alami, itu normal. Apalagi respon emosi kita, sangat wajar. Sedih, senang, kecewa, takut, dst adalah hal yang benar. Bedanya adalah bagaimana resp

K-POP di hidupku

Hari ini tiba-tiba saya ingin menceritakan journey K-Pop dalam hidup saya di blog ini. Sebenarnya nggak tiba-tiba banget, sih. Ada trigger-nya. Jadi, kemarin saya beruntung bisa datang ke konser tunggal Kyuhyun Super Junior, my first love in K-Pop industry. Tidak hanya itu, bahkan saya punya kesempatan untuk berada pada jarak sangat dekat dengannya. Sebuah hari yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, apa lagi dulu saat saya masih kecil. Baiklah saya akan mulai bercerita, ya. Saya kenal K-Pop mungkin dari tahun 2008, saat saya masih di sekolah dasar. Tapi, sebetulnya saya sudah kenal lebih lama dengan K-drama karena influence dari kakak saya. Saya mulai nonton K-drama dari kelas 2 SD (if I'm not mistaken), dari era winter sonata, starway to heaven, full house, endless love, and soon. Long story short, di tahun 2008 saya tidak sengaja mendengarkan lagu Super Junior berulang-ulang dari radio, dan saya suka. Saya juga familiar dengan bahasanya. Kemudian setiap pagi, kakak saya men

Rindu: Wijaya

Ritual pulang kampung saat idul fitri salah satunya adalah berkunjung ke tempat pengasuhku dulu. Lebih tepatnya pengasuhku dan adikku. Tapi rasanya aku sedikit tidak sreg dengan kata "pengasuh", karena aku merasa mereka lebih dari itu. Seperti kakek nenekku, bahkan lebih dari itu. Dulu, saat aku dan adikku kecil, bapak dan ibu full time pekerja di perusahaan. Dari aku bayi sampai adikku lahir, bahkan sampai kami sudah resmi lulus dari mereka, kami tetap selalu main ke tempat mereka. Menginap saat libur, makan bersama, ramadan bersama, bahkan kami dekat sekali dengan keluarga kakek nenek tersebut (untuk selanjutnya mari kita sebut Pak Manto dan Mbok Ti). Aku dan adikku tumbuh dan beranjak dewasa diwarnai dengan kehadiran Pak Manto dan Mbok Ti. Rasanya cukup. Tidak perlu apa pun. Barangkali itu yang membuat aku setiap kali berkunjung ke rumah mereka selalu menangis sesudahnya. Ada rasa sayang yang teramat besar, bahkan tidak ada kata yang cukup untuk bisa menggambarkannya. Sang

Tumbuh

Dulu sekali, di suatu hari yang lampau, ketika aku mendengar kata "bertumbuh", aku teringat dengan praktikum ketika kelas 9 atau 10 ya, yang mana kita menumbuhkan (?) kecambah di atas kapas yang dikasih air. Tapi hari ini, aku mendefinisikan bertumbuh dengan sesuatu yang beda lagi, sakit lagi, tantangan baru lagi, dan tidak nyaman. Kita akan dihadapkan dengan keadaan yang tidak nyaman, yang mungkin membuat kita merasakan tubuh kita resistanced, malas bergerak, dan yaudah maunya diem. Padahal, saat kita merasakan itu, keadaan kita adalah keadaan paling bagus, kita juga ada di dalam kondisi paling powerful kalau mau fight . Kenapa? Karena berarti kita mau memulai sesuatu yang baru atau kita akan melakukan sesuatu yang tidak biasa kita lakukan, makanya rasanya tidak nyaman yet nice circumtances . Dari renungan itu, aku mencoba me- recall memories tentang apa-apa saja yang sudah aku lakukan atau bahkan masih dalam bentuk rencana. Aku (dan aku yakin kalian juga), bertumbuh denga

petrichor

dia sudah meracau ke segala arah dia sudah kehabisan kata-kata kau tau, dia menyimpan baik-baik semuanya di sana berjanji, tak akan pernah membagi semua yang telah ia kumpulkan darimu, dari matamu dia dan waktu, sedang berpura-pura di tengah hujan, dia terus berjalan tapi saat ini dia tak menginginkan apa-apa kecuali hujan lekas reda