Sebuah Kegeblekan

-
mari dibaca ^^

Sebelumnya Assalammu'alaikum  :D
Setelah sekian lama aku gak ngupdate blog ini akhirnya aku kembali, dengan ceritaku sebagai mahasiswa baru :)
Cerita ini aku tujukan spesial untuk dosen-dosen baruku yaitu Suharno. Ir. M.Eng. M. Eng. Sc dan pak Ibnu Wahid Fakhrudin Aziz STP., M.Agr :))))
Istimewa sih.. soalnya sekarang kalo menuntut ilmu aku gak perlu memaka seragam lagi hehehe
tapi juga ada dukanya, dukanya itu aku harus pisah sama temen-temen SMA yang asik semua. walaupun temen dikampus juga ada yang asik, ada aja lho yaa.. bukan semua xD
Nah, bagi yang udah kuliah pasti tau istilah "KRS", tau dong? yakan?? nah kalo aku baru aja tau.. kan aku mahasiswa baru xD Nah aku tuh kan baru pertama kalinya ngisi KRS, jadi masih agak bingung.. apalagi pas bagian suuh ngisi tanda tangan DPA(dosen pembimbing akademik)
Nah aku kan kuliahnya di fakultas teknologi pertanian UGM kan, aku dapet DPA bernama pak Ibnu. aku kemudian tanya ke kakak tingkat gimana caranya minta tanda tangan DPA. terus kata kaakak tingkat suruh liat jadwalnya ngajar aja, terus kita tungguin. nah akupun melakukan hal itu, aku liat jadwal kuliah, dan pas hari kamis ada nama pak ibnu, pak ibnu ngajar di ruang kuliah 357A lantai 3. akupun kesana bersama temanku bernama ifti, aku menunggu sekitar 20 menit disana, dan sesosok pria paruh baya keluar dari kelas, aku dan ifti mengikuti beliau, aku pikir itulah pak ibnu. aku pun segera memperkenalkan diri tanpa menanyakan apakah benar beliau adalah pak ibnu. kemudian aku meminta tanda tangan beliau di KRS ku. di ruangan itu aku, ifti dan bapak itu mengobrol cukup lama. akupun curhat banyak kepada beliau tentang kenaapa aku masuk di ugm. beliau juga memberiku nasehat yang cukup membuat ku meneteskan air mata karena terharu. setelah selai mengobrol akupun berpamitan. aku keluar bersama ifti, saat aku sedang otw turun, aku tak sengaja membaca nama "suharno." di dekat jendela, aku beusaha meyakinkan bahwa tadi itu adalah pak ibnu, kemudian iftipun bertanya, "tadi gak salah orang kan wi?" aku jawab "kayaknya gak deh.." tapi lama kelamaan akupun juga ragu, kemudian aku cek tanda tangannya, kok disana ada unsur huruf "s" jangan-jangan salah. kemudin aku cek jadwal lagi, ternya ada 3 orang dosen yang bisa mengajar pada kelas itu, dan saat aku bertanya kepada kakak tingkat ternyata benar, itu tadi pak suharno, bukan pak ibnu, alhasil aku besok harus krsan lagi deh :D

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

-
Ritual pulang kampung saat Idul Fitri salah satunya adalah berkunjung ke tempat pengasuh saya dulu. Lebih tepatnya pengasuh saya dan adik saya. Tapi rasanya saya sedikit tidak sreg dengan kata "pengasuh," karena saya merasa mereka lebih dari itu. Seperti kakek nenek saya, bahkan lebih dari itu. Dulu, saat saya dan adik saya kecil, bapak dan ibu bekerja full time di perusahaan. Dari saya bayi sampai adik saya lahir, bahkan sampai kami resmi lulus dari mereka, kami tetap selalu main ke tempat mereka. Menginap saat libur, makan bersama, Ramadan bersama, bahkan kami dekat sekali dengan keluarga kakek nenek tersebut (untuk selanjutnya mari kita sebut Pak Manto dan Mbok Ti). Saya dan adik saya tumbuh dan beranjak dewasa dengan kehadiran Pak Manto dan Mbok Ti. Rasanya cukup. Tidak perlu apa pun. Barangkali itu yang membuat saya setiap kali berkunjung ke rumah mereka selalu menangis sesudahnya. Ada rasa sayang yang teramat besar, bahkan tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkanny...
Baca selengkapnya

Dream Job

-
Memaknai "Dream Job" dan how to get there Akhir-akhir ini, tulisan di blog ini rasanya cukup serius, ya? Hehe. Tapi kali ini, saya ingin bercerita ringan soal sebuah "trigger" dari postingan dari instagram @fellexandro yang saya lihat pagi tadi—tentang dream job yang sangat sesuai dengan pemikiran saya. Topik ini mungkin sudah sering terdengar, tapi menurut saya tetap relevan untuk kita renungkan. Bicara tentang Dream Job Sebagian dari kita mungkin sudah menemukan  dream job , sementara yang lain masih mencari. Dan itu normal—setiap orang punya jalannya masing-masing. Yang ingin saya bahas di sini adalah apa yang terjadi ketika harapan kita untuk langsung masuk ke dream job setelah lulus sekolah tidak berjalan sesuai rencana. Bagaimana kita menyikapi kegagalan itu? Well, hidup terus berjalan, dan di sini kita punya pilihan. Mungkin banyak di luar sana yang, seperti saya, memilih "kerja dulu yang ada." Melakukan yang terbaik, meski belum sepenuhnya sesuai ...
Baca selengkapnya

Momiji Kairou: Mapple Corridor

-
Tulisan ini akan sedikit lebih panjang dan saya modenya serius (wkwkwk), jadi siap-siap ya! Ada banyak sekali hal di dunia ini yang mungkin tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Ada banyak sekali hal di dunia ini yang tidak pernah kita bayangkan, malah kejadian. Tapi, kita tidak memiliki kontrol akan hal-hal tersebut. Yang jelas under control kita adalah diri kita sendiri.  Adalah benar ketika kita berusaha tapi sometimes tetap tidak terjadi. Menurut kita, kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi kemudian ternyata Tuhan melihat itu justru ke depannya tidak baik untuk kita, maka diberilah hal lain yang menurut Tuhan jauh lebih baik untuk kita. Tentu saja untuk kita itu adalah hal yang menyebalkan, bahkan fase accepting juga bermacam-macam, tapi itu manusiawi. Normal. Questioning apa yang sebetulnya sedang terjadi dan apa yang sedang kita alami, itu normal. Apalagi respon emosi kita, sangat wajar. Sedih, senang, kecewa, takut, dst adalah hal yang benar. Bedanya adalah bagaimana ...
Baca selengkapnya