Atlantis, Indonesia kah?
Hai, Apakabar? Saya tahu tidak ada yang kangen.
Kenapa saya bisa tahu? Yup! Benar!
karena pengunjung blog saya masih sepi.
But, it's okay. My blog is like my diary. So, if there are many visitors, i think my blog is not my diary anymore. Hahaha #ngeleskayabajai
Okay, saya mau nge-post artikel saya jaman kelas sepuluh SMA.
Dulu saya ikut ekstrakurikuler mading, jadi saya sering bikin artikel-artikel random huks.
Daaaaaan,
Mohon maaf apabila ejaan saya masih amburadul karena jauh dari EYD serta ruwet kaya hidup saya
Karena waktu itu saya masih 15 tahun
ATLANTIS
“Atlantis, tau kata
ini? Suatu benua yang hilang sekitar 11.600 tahun yang lalu. Benua yang
sebelumnya dihuni oleh bangsa atlantis,peradabannya pun dikenal sangat
tinggi,dan didukung lagi dengan kondisi alam yang luar biasa di ceritakan oleh
PLATO, 2.500 tahun lalu benua ini sangat makmur, tapi kemudian benua ini
tenggelam ke dasar laut karena banjir, letusan gunung berapi dan gempa bumi yang
besar. Para ilmuan terus-menerus menggali tentang peradaban bangsa atlantis, dan
juga terus menerus mencari sisa-sisa peradaban atlantis. Banyak yang menyebutkan
kalau Atlantis itu adalah Indonesia, Negeri kita ini.
(Gambar : Google.co.id)
Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai
ke kutub Utara.
Tapi tak juga ditemukan,dan ini membuat sebagian orang berpendapat bahwa teori plato ini hanya bohongan.seorang ahli fisika nuklir, Profesor Santos mengatakan, bahwa Atlantis tidak ditemukan karena di cari ditempat yang salah.
Tapi tak juga ditemukan,dan ini membuat sebagian orang berpendapat bahwa teori plato ini hanya bohongan.seorang ahli fisika nuklir, Profesor Santos mengatakan, bahwa Atlantis tidak ditemukan karena di cari ditempat yang salah.
Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi
Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam
menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi,
Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology
Plato pernah menulis tentang
Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat
(Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli
falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction,
ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan
sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut
Plato bercerita bahwa Atlantis
adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all
civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran,
perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan
kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Masyarakat Atlantis adalah
masyarakat yang kaya raya dan berubah menjadi masyarakat yang ambisius,sehingga
Yang Maha Kuasa mendatangkan mereka bencana yang besar,yaitu banjir,letusan
gunung berapi dan gempa bumi,yang membuat Atlantis tenggelam dan hilang,sampai
saat ini belum ditemukan.
Kisah-kisah sejenis atau mirip
kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata
juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia,
yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Profesor Santos, ukuran waktu
yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan
berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan
gempa yang sangat hebat.
Bencana ini menyebabkan
punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan
juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana
banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih
menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.
Posisi Indonesia yang terletak
di antara 3 lempeng benua yang saling menekan meneyebabkan sering terjadi
bencana alam,daerah tersebut adalah Jawa,Sumatera,Nusa Tenggara,Formosa hingga
Filiphina.Daerah tersebut juga dikenal sebagai “Ring Of Fire”/Cincin Api.
Profesor Santos dalam bukunya juga menyebutkan
Gunung Utama,yaitu Gunung Krakatau dan Gunung Toba(kemungkinan).kedua Gunung
tersebut memiliki kekuatan yang dahsyat pada saat meletus.Gunung lain yang juga
disebut dalam kisah –kisah mythologi lainnya adalah Gunung Semeru,Rinjani dan
Agung.
Menurut Santos,bencana ini
dimulai dengan meletusnya Gunung Krakatau yang membentuk kaldera yang besar
yang sekarang disebut selat sunda yang memisahkan antara pulau jawa dan pulau
sumatera.letusan ini juga menyebabkan tsunami yang besar,abu vulkaniknya pun
hingga ke Eropa.Abu yang menutupi lapisan es pada daerah yang terkena dampak
ini yang masih ditutupi es,menyebabkan Gletser di kutub Utara dan Eropah
meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia.
Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik
sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia
tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan
puncak-puncak gunung berapi.
Tekanan-tekana yang besar itulah yang menyebabkan adanya gunug-gunung berapi lain ikut meletus dan terjadilah bencana yang besar.dan disitu berakhirlah zaman Es pleitocene. Dalam bukunya Plato selalu menyebutkan bahwa Atlantis adalah suatu lokasi yang Bermandikan sinar matahari setiap harinya.padahal pada saat itu adalah Zaman Es,jadi rata-rata sinar matahari tidak terlalu menyengat.dan wilayanh Indonesia lah yang hanya mengalami itu,karena terletak di GARIS KHATULISTIWA.
Tekanan-tekana yang besar itulah yang menyebabkan adanya gunug-gunung berapi lain ikut meletus dan terjadilah bencana yang besar.dan disitu berakhirlah zaman Es pleitocene. Dalam bukunya Plato selalu menyebutkan bahwa Atlantis adalah suatu lokasi yang Bermandikan sinar matahari setiap harinya.padahal pada saat itu adalah Zaman Es,jadi rata-rata sinar matahari tidak terlalu menyengat.dan wilayanh Indonesia lah yang hanya mengalami itu,karena terletak di GARIS KHATULISTIWA.
Plato juga menyebutkan bahwa
luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara)
dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan
Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan.
Itulah beberapa teori yang
meyakinkan bahwa Atlantis adalah Indonesia. Mungkin saja iya, tapi entahlah, kita
juga tidak tahu. Untuk mendapatkan bukti yang lebih nyata, kita harus menyakan
langsung kepada Masyarakat Atlantis, tapi itu sangat tidak mungkin. Tidak semua hal di dunia ini harus kita ketahui, ada juga beberapa hal yang merupakan rahasia Sang Pencipta. Kita hanyalah makhluk yang diciptakan-Nya.
Artikel ini saya buat dengan referensi berbagai sumber, kemudian saya analisis dan saya gabungkan menjadi satu.
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar