Dream Job

Memaknai "Dream Job" dan how to get there

Akhir-akhir ini, tulisan di blog ini rasanya cukup serius, ya? Hehe. Tapi kali ini, saya ingin bercerita ringan soal sebuah "trigger" dari postingan dari instagram @fellexandro yang saya lihat pagi tadi—tentang dream job yang sangat sesuai dengan pemikiran saya. Topik ini mungkin sudah sering terdengar, tapi menurut saya tetap relevan untuk kita renungkan.

Bicara tentang Dream Job

Sebagian dari kita mungkin sudah menemukan dream job, sementara yang lain masih mencari. Dan itu normal—setiap orang punya jalannya masing-masing. Yang ingin saya bahas di sini adalah apa yang terjadi ketika harapan kita untuk langsung masuk ke dream job setelah lulus sekolah tidak berjalan sesuai rencana. Bagaimana kita menyikapi kegagalan itu? Well, hidup terus berjalan, dan di sini kita punya pilihan.

Mungkin banyak di luar sana yang, seperti saya, memilih "kerja dulu yang ada." Melakukan yang terbaik, meski belum sepenuhnya sesuai passion. Tapi menurut saya, belum mendapat pekerjaan impian bukan berarti kesempatan itu hilang. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai langkah menuju dream job tersebut.
 

1. Kumpulkan Pengalaman dan Skill yang Mendukung

Fokuslah pada keterampilan yang relevan dan bisa mengarahkan kita ke pekerjaan impian, bahkan jika saat ini kita bekerja di bidang yang berbeda. Ambil contoh Haruto, yang bercita-cita menjadi researcher dan edukator. Saat ini, dia bekerja sebagai HR yang salah satu role-nya adalah menangani learning & development. Meskipun belum sesuai impian, pekerjaan ini memberinya keterampilan yang nantinya akan mendukungnya dalam menulis dan melakukan riset.

Di sini, Haruto belajar design thinking, yang berguna untuk mengasah logika dan pola pikir kritisnya. Selain itu, ia juga terlibat dalam learning need analysis, mendesain program pembelajaran, menyampaikan materi, hingga mengevaluasi hasil pembelajaran. Semua pengalaman ini memperkaya keterampilannya sebagai edukator dan researcher di masa depan. Dengan kata lain, meski belum sesuai passion, pekerjaan ini memberi Haruto pondasi kuat yang mendukungnya menuju dream job.

2. Membangun Kredibilitas di Industri yang Dijalani

Kredibilitas dari pekerjaan kita sekarang, meskipun bukan dream job, tetap berharga. Berkarier di perusahaan atau industri berbeda memperkenalkan kita pada best practices, objektif, dan realitas industri yang sangat berharga. Ini akan memperluas perspektif kita tentang cara kerja bisnis dan memperkuat pondasi kita saat akhirnya beralih ke pekerjaan impian.

3. Usaha dan Menabung untuk Impian

Mengumpulkan uang sambil bekerja dapat membantu kita mewujudkan impian, meskipun waktunya mungkin berbeda bagi setiap orang.  Misalnya, Haruto sebenarnya ingin segera bekerja di dream job-nya, tetapi situasi keluarga membuatnya perlu bekerja dulu untuk membiayai kuliah adiknya. Dengan menyisihkan sebagian pendapatan, ia tidak hanya mendukung keluarganya, tetapi juga menabung demi mencapai dream job-nya di masa depan.

Menemukan Sisi Positif di Pekerjaan Saat Ini

Banyak orang sukses tidak selalu mencintai pekerjaan mereka 100%, tetapi mereka menemukan aspek yang bisa dicintai. Cobalah membuat daftar tugas yang kamu nikmati dari pekerjaan saat ini. Ini bisa memperjelas hal-hal yang kamu sukai dan mematangkan rencana menuju dream job.

Selain itu, tetap jalani hal-hal yang mendekatkan kita ke impian, misalnya ikut kursus terkait, mengerjakan proyek freelance, atau tetap terhubung dengan mentor. Seperti Haruto yang tetap terlibat dalam riset meskipun berkarier di HR, kita bisa mengembangkan passion secara bertahap.

Jangan Lupa Ikigai dan Harmonious Passion


Dalam konsep ikigai, "doing what you love" adalah bagian penting dari tujuan hidup. Saat kita berhasil memasuki dream job, ingatlah untuk bekerja dengan harmonious passion, bukan obsesi yang berlebihan. Seimbang, tapi tetap penuh semangat.

Sebuah catatan untuk diri saya sendiri dan bagi siapa pun yang sedang meraih impian—proses panjang ini adalah bagian dari perjalanan. Semoga kita semua dimudahkan, dan ingat, impian kita mungkin sudah ada di depan mata. Terus percaya dan semangat! Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Badai

Refleksi Diri: Sustainability dan Inspirasi dari SukkhaCitta