Aneh tapi Nyata!

      Detoksifikasi racun dalam tubuh. Adakah yang sudah pernah dengar? Ya, saya rasa hampir semua orang pasti pernah dengar. Jadi, begini, tubuh itu akan melakukan detoksifikasi racun dalam tubuh pada pukul 23:00-03:00 setiap hari. Nah, pada jam itu, kita manusia, dianjurkan untuk tidur supaya proses detoksifikasi berjalan lancar dan optimal. Sehingga dapat membuat tubuh kita tetap bugar di pagi harinya. Hasil dari detoksifikasi ini, nantinya akan dikeluarkan bersama feses saat kita buang air besar di pagi hari. Dampak tidak optimalnya proses detoksifikasi racun tubuh kita adalah liver menjadi tidak sehat, saat usia menginjak 28 tahun, disanalah baru dirasakan dampak dari tidak lancarnya proses detoksifikasi racun dalam tubuh.


(google.co.id)

     Nah, saat ini sudah banyak sekali broadcast yang mengingatkan untuk tidak begadang, pokoknya diusahakan pukul 23:00-03:00 kita sedang tidur. Tapi, di kelas saya broadcast tersebut bagaikan angin lalu. Huks. Kami lebih mementingkan laporan praktikum yang seabrek dan kami hampir setiap hari begadang sampai pagi *curhatanmahasiswi huks. Tapi, kemudian dosen saya, namanya pak Iwan, nama lengkapnya Muhammad Prasetya Kurniawan, if i mention it correctly, beberapa hari yang lalu mengatakan kepada kami, bahwa 23:00-03:00 sebaiknya manusia tidur karena disaat itu proses detoksifikasi sedang berjalan. Jika selama 3 hari manusia pada saat itu tidak sedang tidur, maka akan memberikan dampak nanti saat dewasa. Pak Iwan, memberikan nasehat kepada kami yang isinya hampir sama dengan broadcast-broadcast yang pernah kami terima. 
     Tapi anehnya, kami langsung tersadar. Beneran. Malam itu juga kami mulai tidur awal. Sumpah ini bukan atraksi yang saya buat. Bahkan ya, di media sosial saat kami sedang chatting atau apapun pasti ada saja salah seorang teman sekelas saya yang mengingatkan untuk jangan begadang. Saya sampai bingung, kenapa nasehat pak Iwan langsung diterima ya? Hmmm  perlu dilakukan riset sepertinya, apa pengaruh nasehat empat mata dosen terhadap kondisi psikologis mahasiswa *alay*. Kemudian saya mikir berhari-hari, ya saya memang random. Hal sesepele ini saya pikirin, dan hal yang lebih pentinh saya abaikan. Disitu kadang saya merasa sedih. Lanjut, kemudian setelah berhari-hari berpikir, sepertinya saya menemukan jawabannya. Hipotesis saya adalah, mahasiswa lebih merasa di perhatikan apabila dia diberikan nasehat secara langsung daripada nasehat melalui pesan singkat mobile phone atau apapun. Jadi, mungkin teman-teman saya merasa pada diperhatikan oleh dosen saya. Yaaa begitulah jomblo kelamaanhuks.

Baiklah, sekian tulisan saya hari ini. Sampai jumpa!
*Lambai-lambai kaya miss universe*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

Dream Job

Momiji Kairou: Mapple Corridor