Future Supply Chain 2016
Saya rasa kuliah Supply Chain Management yang saya ambil benar-benar membawa dampak positif untuk saya. huks. Buktinya pikiran saya menjadi terbuka mengenai banyak hal. Daaan, saya menjadi punya banyak topik untuk saya tulis. Sayangnya saya malas kalau harus menulis semua topik yang ada di kepala saya. Sedikit-sedikit saja lah ya, kapan-kapan saya nulis lagi. Kali ini saya mau memabahas future supply chain 2016 karena 2016 akan segera berakhir(?). Okesip.
Ready ya..
*setel lagu paramore-the only exception* azeek
Pada “Future Supply Chain 2016” dijelaskan mengenai
apa makna supply chain di tahun 2016,
inovasi apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan supply chain perusahaan dan step
apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkans supply chain. Selain itu juga dibahas megenai apa yang harus
difokuskan untuk mendapatkan ketersediaan pasokan dan biaya untuk rantai pasok
secara berkelanjutan. Pada “Future Supply
Chain 2016” terdapat beberapa pendapat pemimpin perusahaan, diantaranya
Procter and Gamble, Kraft Foods, Nestle, Metro Group, Cepgimi, Carrefour,
Philips, PepsiCo, dan Danone. Beberapa isu politik, seperti kelangkaan bahan
baku, perubahan iklim, keamanan, dan peraturan baru yang dapat digunakan untuk
melihat masa depan supply chain di
masa yang mendatang.
Pada supply chain, parameter yang penting
adalah berhubungan dengan efisiensi biaya dan ketersediaan. Saat ini, muncul
banyak persoalan yang berhubungan dengan supply
chain, diantaranya adalah kemacetan di perkotaan, konsumsi energi, emisi CO2,
dan peningkatan biaya transportasi. Sejak Global Commerce Initiative(GCI) dan
Capgemini bekerjasama, proyek mereka berfokus pada,
- Tantangan ke depan yang akan menekan perusahaan untuk megubah operasi mereka
- Kebutuhan untuk perubahan, karena keadaan masa lalu tidak mencerminkan apa yang akan terjadi di masa depan
- Inovasi saat ini adalah alternatif dalam mendapatkan solusi baru, praktik kepemimpinan, contoh dari rantai pasok, dan cara baru untuk meghitung dampak dari penerapan parameter baru dalam supply chain
- Meningkatkan kolaborasi diantara semua bagian dari supply chain
- Pengenalan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk merubah langkah untuk model kepemimpinan di masa depan demi keberlanjutan dan kesempatan bisnis baru
- Penerapan teknologi terbaru seperti internet dan RFiD yang menurut pemimpin Cepgimi lebih efektif, efisien, dan dapat menggambarkan supply chain secara lebih jelas
Supply Chain saat ini didesain dengan tujuan untuk
meingkatkan ketersediaan, mengurangi biaya, dan mendukung keuangan perusahaan.
Di masa depan, industri harus memikirkan parameter tambahan seperti pengurangan
emisi CO2, pengurangan konsumsi energi, dan pengurangan kemacetan. Dampak
dari parameter tambahan tersebut memang tidak langsung memberikan keberlanjutan
pada supply chain, tetapi akan dapat
dirasakan setelah beberapa tahun kemudian. Selain itu, kepedulian konsumen,
permintaan produk baru, dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan
parameter yang bisa diperhitungkan.
Di masa
mendatang, supply chain tidak hanya
berhubungan dengan finansial, namun juga memperhatikan lingkungan. Hal ini
disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang mulai sadar bahwa lingkungan
juga peting untuk dijaga. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang lebih baik. Solusi
yang dapat dilakukan pada inovasi supply
chain adalah,
- Pada pasar logistik, yang meliputi kenampakan produk, umur produk, dan interaksi antara pelaku pasar
- Kolaborasi antara pihak transportasi, warehouse, dan infrastruktur
- Arus balik logistik yang meliputi, pendaurulangan produk dan pendaurulangan kemasan
- Fluktuasi manajemen permintaan
- Identifikasi serta labelisasi
- Efisiensi aset perusahaan
Karakteristik
dari Supply Chain 2016 adalah,
- Modelnya berbasis berbagi informasi kepada stakeholder, konsumen, supplier, manufaktur, retailer, serta perusahaan penyedia layanan logistik
- Kolaborasi warehouse
- Kolaborasi kota distribusi
Menurut Cepgimi
dan intel, nilai yang harus diterapkan dalam Supply Chain 2016 adalah meningkatkan kolaborasi diantara semua
pihak dalam industri, karena kolaborasi merupakan bagian vital dalam
peningkatan rantai dari mulai pemesanan hingga penerimaan supaya lebih efektif
dan efisien untuk pelayanan yang diinginkan oleh konsumen demi meningkatkan
kepuasan kepada konsumen.
Komentar
Posting Komentar