Pada suatu hari di bulan Januari, ketika saya sedang duduk sendirian menunggu hujan reda di depan lobi office lantai satu gedung F, saya tidak sengaja memutar lagu yang nampaknya ditakdirkan Allah untuk menyemangati saya waktu itu. Liriknya sederhana sekali, tapi bagi saya yang waktu itu benar-benar berada di posisi terendah selama beberapa tahun terakhir, saya merasa diperhatikan oleh lirik-lirik lagu tersebut. Saya merasa ada yang memperhatikan saya meskipun mereka bahkan tidak bisa saya ceritakan tentang keadaan saya waktu itu. Waktu itu, saya otomatis berpikir bahwa ada berapa banyak manusia di bumi ini yang tidak selamat dari mulut-mulut manusia lain? Ada berapa banyak jari-jari yang mengetik sekenanya yang bisa menghancurkan hati manusia lain? Masih adakah manusia yang selalu berpikir sebelum bertindak? Setiap kali saya sholat, doa saya adalah semoga saya selalu merasa cukup dan bahagia, semoga orang-orang selamat dari mulut saya, semoga mereka semua selamat dari prasangka buruk ...