Apa ya hmm

Teman-teman, apakah sudah siap membaca benang yang kusut dan ruwet di dalam otak saya yang kemudian saya coba lurus dan rangkai untuk menjadi sesuatu yang tidak kusut dan ruwet lagi di tulisan ini? Kali ini saya mau lebih serius ya *jadi selama ini?* Iya, soalnya saya susah serius, saya kan garing, receh, jamet, dst dst. Tapi saya sayang dengan diri saya yang menyenangkan ini *tsah* Alhamdulillah.

Oke. Jadi selama beberapa bulan terakhir saya sedang menjadi sangat labil. Sangat ini maknanya secara harfiah ya, jadi bisa kalian bayangkan betapa labilnya saya selama beberapa bulan terakhir. Saya seperti mengalami PMS berkepanjangan. Saya bisa menangis, lalu bengong, lalu menyebalkan, lalu minta maaf, lalu sedih, lalu ketawa-ketawa sendiri. Ajaib kan. Tapi kalian perlu tau, PMS itu emang sangat ajaib, maksudnya orang yang mengalami PMS itu ajaib. Sangat sulit diprediksi dan yah gitu lah. Tapi kadang saya sedih ketika diri saya sendiri atau melihat orang lain yang sedang PMS kemudian menggunakan alibi PMS ketika marah-marah atau menyakiti hati orang, tapi tetap ingin dimengerti "karena sedang PMS". Tidak rasional. Huff, semoga orang-orang selalu terlindung dari segala prasangka dan perkataan kita yang seringkali lalai. Baik sedang PMS atau pun selamanya. Aamiin.

Haduh, tadi sampai mana ya? Sampai lupa. Oke lanjut ya, ini beneran serius. Saya sedang menjadi sangat labil karena ada suatu kejadian yang sangat menyedihkan karena kelabilan dan ketidak-bijak-an saya dalam beberapa hal. Saya tidak sengaja menyakiti hati orang yang saya sayang. Sedih sekali. Dari kejadian itu kemudian saya melakukan kontemplasi untuk mencari tau sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa seperti itu? Lalu saya harus melakukan apa untuk ke depannya? Saya pun tidak tahu.

Intinya, saya ingin berbagi bahwa teman-teman jangan lupa untuk selalu berdoa semoga kita selalu diberikan rasa cukup dan bahagia dengan diri sendiri, semoga orang-orang terhindar dari segala prasangka dan perkataan kita yang seringkali lalai. Semoga kita termasuk yang ketika nanti meninggal, dikenang sebagai manusia yang baik. Aamiin.

Oke, sebenarnya saya sudah lupa mau meneruskan apa, tapi saya mau tetap profesional dengan karir saya sebagai penulis blog amatir ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

Dream Job

Momiji Kairou: Mapple Corridor