Dalam Hidup

Dari perjalanan umrah selama dua pekan, beberapa waktu yang lalu, aku benar-benar disadarkan bahwa hidup adalah dua hal:

  1. Menunggu waktu shalat.
  2. Menunggu ajal.

Di antara keduanya, kitalah yang memilih bagaimana mengisi sela-sela itu—apakah dengan kebaikan, kelalaian, atau bahkan kesia-siaan. Ya Allah, sungguh begitu banyak kesia-siaan dan dosa yang sudah aku lakukan.

Di hadapan-Mu ya Allah, aku semakin sadar bahwa aku hanyalah hamba yang lemah. Tidak ada daya dan upaya tanpa pertolongan-Mu. Jika bukan karena rahmat-Mu, aku bukan siapa-siapa.

Tanah Suci mengajarkanku betapa kecilnya aku di tengah jutaan manusia, dan betapa agungnya Engkau, ya Allah, yang memanggil kami datang hanya dengan izin-Mu. Hidup ini fana, dunia hanyalah persinggahan sebentar. Semua yang aku kejar dan genggam pada akhirnya akan aku tinggalkan, kecuali amal yang Engkau terima.

Ya Allah, tetapkanlah iman, takwa, dan tauhid di dalam diriku, orang tuaku, keluargaku, dan seluruh kaum muslimin. Lindungilah hati kami dari tipu daya dunia, dan jangan biarkan hati ini berpaling dari-Mu walau sekejap mata. Aamiin.

Semoga kita semua bisa mengisi sela-sela hidup ini dengan amal kebaikan, kebermanfaatan, sekecil apa pun itu, dengan harapan kelak Engkau ridha menerima kami pulang. Ke tempat pulang terindah bersama orang-orang sholeh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taraxacum

Membumikan Riset

Kation