Bapak sayang
Hari ini seluruh pertahanan hati saya runtuh
Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, hati saya pecah berkeping-keping
Bapak dirawat di rumah sakit
Hati saya hancur
Saya pertama kali bertemu dengan bapak sekitar 24 tahun lalu. Bapak cuek dengan segala hal kecuali hal-hal yang menurut beliau menarik. Bapak seperti memiliki gravitasi yang tak terhingga. Bapak sangat easy going, bapak tidak pernah mempermasalahkan apa pun dalam hidup, apalagi hidup orang lain. Bersama bapak, saya menghabiskan masa kecil dan remaja penuh warna dan sangat menyenangkan. Bapak adalah satu dari sejuta, bapak baik hati, bapak sangat hangat, bapak adalah bapak yang hebat, suami yang hebat, teman yang hebat, anak yang hebat. Dari bapak, saya belajar bahwa dalam hidup ada hal-hal yang menurut orang lain tak penting tapi justru dari sana kita bisa mengambil hikmah.
Allah selalu tau
Allah paling tau
Allah selalu baik
Allah paling baik
Allah selalu pengertian
Allah paling pengertian
Allah uji dengan adanya makhluk kecil yang menginfeksi bapak. Tapi bapak tidak pernah mengeluh, bapak bahkan selalu tersenyum. Setiap kali saya video call, saat itu pula saya heran kenapa bapak bisa sekuat dan setangguh itu.
Bapak yang kusayangi, yang tangguh, yang hebat.
Per kemarin, menjalani perawatan di rumah sakit. Kata beliau, beliau menjalani rangkaian medis dengan ikhlas dan bahagia, dengan ini semua, Allah gugurkan dosa-dosa bapak. Coba bayangkan? Bapak sedang melawan rasa mual, panas, pusing, dan berkunang-kunang, tapi beliau masih bisa setangguh itu. Maha Besar Allah. Alhamdulillah. Insyaallah sebentar lagi bapak akan memberi kabar baik, bapak akan sembuh, bapak tidak perlu berjanji, karena kita sama-sama tau bahwa bapak akan segera sehat, ya kan pak? Bapak harus memberi saya kabar baik.
Saya tau betul saya sebenarnya tidak perlu berdoa agar bapak kuat, karena saya tau bapak sangat kuat. Saya, dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan Allah, hanya memohon agar Allah bermurah hati. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar