Kak Sasti dalam Bioteknologi dan Metabolomik

 Seperti biasa, saya ingin berbagi setelah melihat video, kali ini dari Kak Sasti Associate Professor di Osaka University. Baiklah, kita mulai saja ya. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan dan mengurangi keterbatasan. Bagi Kak Sasti, seorang ilmuwan bioteknologi dan metabolomik, pendidikan tinggi tidak hanya menjadi jalan untuk mendalami ilmu, tetapi juga menjadi cara untuk memperjuangkan hal-hal yang lebih besar—baik untuk dirinya sendiri maupun bagi Indonesia. Perjalanan Kak Sasti mencerminkan keteguhan, kerja keras, dan visi besar untuk membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Saat banyak orang berusaha menjadi generalis, Kak Sasti memutuskan untuk mendalami satu bidang secara mendalam: metabolomik. Keputusannya melanjutkan studi hingga tingkat doktoral di Jepang adalah untuk menjadi seorang spesialis, bukan sekadar menambah titel, tetapi untuk mengasah keahlian dengan ketajaman luar biasa.

Namun, perjalanan di dunia akademik bukan tanpa tantangan. Selepas menyelesaikan S3, Kak Sasti menghadapi realita menjadi akademisi yang terus berpacu dengan waktu, terutama dalam mengejar publikasi. Meski demikian, grit dan dedikasinya membuka peluang besar, mulai dari part-time researcher hingga dipercaya sebagai peneliti penuh waktu dalam proyek kolaborasi Jepang-AS.

Sebagai wanita di Jepang, Kak Sasti menyadari dirinya harus bekerja lebih keras untuk diakui setara dengan pria. Ia mengatasi hambatan ini dengan inisiatif dan kualitas kerja. Mulai dari membantu memperbaiki bahasa Inggris mahasiswa hingga mereview paper untuk profesornya sampai paper tersebut menjadi “best paper,” setiap langkah diambil dengan penuh dedikasi.

Fokus penelitian Kak Sasti berawal dari autentikasi kopi luwak menggunakan metabolomik, yang kemudian berkembang ke berbagai komoditas pertanian bernilai tinggi lainnya. Visi besarnya adalah meningkatkan kualitas produk pertanian Indonesia agar dapat bersaing di pasar internasional.

Namun, realitas menunjukkan tantangan besar: meski Indonesia kaya akan sumber daya alam, kualitas produk sering kali tidak memenuhi standar global. Metabolomik menjadi solusi penting untuk mengidentifikasi senyawa apa yang perlu ditingkatkan agar produk Indonesia memiliki daya saing. Kak Sasti percaya bahwa produk pertanian berkualitas tinggi juga bisa menjadi alat diplomasi yang memperkenalkan Indonesia ke dunia.

Pengalaman di Jepang memberikan pelajaran berharga bagi Kak Sasti. Jepang memiliki budaya yang menghargai pendidikan tinggi, terutama dalam industri R&D, yang menyerap banyak lulusan S3. Sebaliknya, Indonesia masih kekurangan spesialis di bidang sains. Data menunjukkan bahwa lulusan S3 STEM di Indonesia sangat sedikit, bahkan lebih rendah dari Ghana.

Kak Sasti percaya bahwa Indonesia perlu menjadi negara spesialis. Thailand, misalnya, berhasil fokus pada agrikultur dan akuakultur. Indonesia dengan biodiversitasnya yang kaya harus mulai memproduksi ilmuwan ahli yang mendalami bidang-bidang tertentu secara mendalam untuk menciptakan peluang baru.

Misi Kak Sasti tidak hanya berhenti di laboratorium. Ia bercita-cita menjadi perintis yang membuka jalan bagi ilmuwan Indonesia lainnya, membangun jembatan antara akademisi dan masyarakat. Salah satunya adalah melalui inisiatif keluarga yang ia jalankan, yakni membangun perusahaan ekspor-impor sebagai wadah bagi UMKM Indonesia untuk memasuki pasar global.

Bersama Ikatan Ilmuwan Indonesia International (I4), Kak Sasti juga aktif mengembangkan kapasitas SDM Indonesia. Baginya, menjadi ilmuwan tidak hanya berarti berkontribusi pada sains, tetapi juga menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Kak Sasti bercita-cita menjalani hidup yang bermakna dengan memberikan manfaat multidimensi. Ia percaya bahwa pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan adalah cara untuk menciptakan perubahan besar, dari meningkatkan kualitas produk hingga membangun SDM unggul. Melalui dedikasinya, ia berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara yang tak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga unggul dalam sains dan teknologi.

Perjalanan Kak Sasti adalah pengingat bahwa setiap individu bisa membawa perubahan besar jika memiliki visi dan ketekunan yang kuat. Inspirasi ini tidak hanya relevan bagi ilmuwan, tetapi bagi siapa saja yang ingin mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

Dream Job

Momiji Kairou: Mapple Corridor