Hidup



Beberapa minggu yang lalu, saya spontan mengajukan pertanyaan kepada salah satu teman saya, sebut saja Upik,

"Upik, kok  baik banget sih."
Daaaan, jawaban Upik,
"Kalau tidak dengan berbuat baik, bekal untuk akhirat nanti apa Wid?"
Simpel kan jawabannya. Tapi, kalimat tersebut mampu mengubah paradigma hidup yang saya pahami. Dulu, saya berpikir bahwa saya hidup yang penting saya berpegangan pada prinsip saya, tidak nyleneh, dan selalu dekat dengan Allah. Dulu, saya adalah orang yang egois dan tidak mau memikirkan orang lain. Saya selalu bersikeras bahwa semua keinginan dan kebutuhanku harus terpenuhi, tidak peduli saya mengganggu orang lain dan menyakiti orang lain. Tapi, setelah saya merantau dan bertemu banyak orang dengan sifat mereka yang berbeda-beda, saya paham, bahwa saya hidup tidak untuk diri saya sendiri, saya hidup juga untuk orang lain. Saya harus bisa menjaga orang-orang yang saya sayangi. Kalaupun saya tidak bisa membahagiakan orang-orang di sekitar saya, paling tidak saya tidak merugikan atau menyakiti mereka. 


Beberapa minggu yang lalu saya baru menyadari betapa pentingnya saya berbuat baik kepada orang lain. Betapa saya masih berkekurangan meskipun hanya untuk sedikit menyombongkan sesuatu yang tidak pernah saya miliki. Saya terlalu fokus dengan impian saya sehingga saya lupa bahwa saya hidup di dunia ini tidak sendirian. Kadang saya dibutuhkan oleh orang lain, kadang juga saya membutuhkan orang lain di sisi saya. 

"Kalau tidak dengan berbuat baik, bekal untuk akhirat nanti apa Wid?"
Kalimat Upik itu menyadarkan saya, bahwa saya harus berbuat baik kepada orang lain, dan betapa hinanya saya saat saya bisa melupakan sekitar saya hanya untuk megejar impian saya. Saya terlalu percaya diri kalau saya bisa megatasi semuanya tanpa bantuan orang lain. Saya butuh orang lain dalam memetik mimpi saya, saya butuh orang lain untuk membantu saya dalam menyelesaikan misi saya di dunia, saya membutuhkan orang lain, bahkan disaat saya hanya butuh didengarkan. 

Jadi, untuk kalian, jangan lupa berbuat baik kepada sesama. Percayalah, sekecil apapun kebaikan kalian, pasti ada sesuatu yang berubah dari kebaikan tersebut. Jangan lupa, kita hidup untuk mati. Perbanyak kegiatan positif yang bisa mendekatkan kita kepada Allah, karena dunia adalah ladangnya, dan akhirat adalah tempat untuk memanennya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

Dream Job

Momiji Kairou: Mapple Corridor