Allah itu dekat
Beberapa bulan yang lalu saya
mengikuti mentoring dengan kakak tingkat saya. Kebetulan saat itu materinya
adalah mengenai kebesaran Allah. Kalau membicarakan
kebesaran dan keagungan Allah memang tidak ada habisnya. Kita sering dibuat
kagum dan tidak mampu berkata-kata dengan segala ciptaan-Nya. Alam semesta
begitu luas, sulit untuk kita manusia biasa membayangkan seberapa luas alam
semesta ini. Dimulai dari kota, kemudian, provinsi, kemudian negara, kemudian
benua, kemudian bumi, kemudian planet-planet, kemudian galaxy, kemudian isi dari
galaxy-galaxy yang ada di semesta ini, milyaran bintang, milyaran orbit, sangat
luas. Dan kita sangat kecil.
Nah, saat saya mengikuti mentoring itu, yang dibahas adalah salah
satu tanda kebesaran Allah, yaitu kalam-Nya, Al-Qur’an. Kitab suci yang maha
dahsyat, pedoman hidup umat, mahakarya yang menurut saya tidak ada yang bisa
mengalahkan keindahan isi dan bahasanya. Kitab pelurus dari segala kitab. Mentor saya ini
membicarakan mengenai keajaban Al-Qur’an.
Konon, saat kita merasa gelisah, galau, merana *kaya lagu* kemudian
kita membuka Al-Qur’an secara random, maka surat yang kita buka adalah yang
sesuai dengan kondisi kita saat itu. Jadi begini langkahnya, pertama saat anda
merasa punya masalah yang besar, maka percayakan semua kepada Allah, karena
semua ujian dan penyelesaian sesungguhnya berasal dari Allah. Kedua, buka
Al-Qur’an anda lalu baca terjemahannya. InshaaAllah, akan pas dengan
permasalahan anda. Dan disana anda akan menyadari betapa Allah sangat dekat,
sangat mencintai kita, sangat peduli terhadap kita.
Sebenarnya saya sudah beberapa
kali membaca artikel mengenai keajaiban Al-Qur’an tersebut, tapi saya belum
yakin dan bodohnya lagi saya tidak mencoba serta membuktikannya sendiri. *yang
bego siapa* Tapi setelah saya mendapatkan penjelasan langsung dari Mba
Bunga(Nama ini disamarkan demi menjaga kemaslahatan) saya baru percaya dan
kemudian membuktikannya sendiri. Saya benar-benar mendapatkan jawaban dari
Al-Qur’an. Jawaban tersebut seakan menampar saya, betapa sombongnya saya
bersikap sebagai insan kecil yang Allah beri segala kenikmatan. Betapa saya
munafik. Betapa saya menyepelekan suatu ciptaan Allah.
Saya sadar, Allah itu sangat
dekat. Coba bayangkan, ketika kita bersujud dan Allah mengelus kepala kita. Saya
tidak bisa berkomentar apapun. Saya hanya bisa bersyukur dan berusaha
mengukuhkan cinta saya kepada-Nya. Saya hanya salah satu dari banyak
ciptaan-Nya. Saya hanyalah umat yang memang seharusnya selalu patuh dengan
perintah Allah. Allah telah mencipatakan manusia dengan sebaik-baik bentuk,
kemudian meniupkan ruh, kemudian Allah memberi segala kenikmatan. Kalau sudah
begitu, kita bisa apa? Segala sesuatu yang ada di semesta ini adalah milik
Allah.
Saya sangat sadar, Allah itu
sangat dekat. Allah tak henti memberikan kita nikmat. Tapi kita lebih sering
menjauh dari-Nya. Apakah Allah berhenti mencintai kita dan menjauh dari kita?
Tidak. Allah masih mencinta kita sepenuhnya. Allah tetaplah dekat dengan kita. Selalu
mendengar keluh kesah dari hamba-Nya. Betapa Allah maha dekat, maha Penyayang. Betapa
Allah selalu mencintai hamba-Nya. Allah lebih dekat dari jarak telinga ke mata.
Al-Qur’an hanyalah salah satu bukti kebesaran Allah. Di semesta ini masih
sangat banyak bukti-bukti dari kebesaran Allah. Maka, membacalah, belajarlah,
pahamilah, renungkanlah.
Komentar
Posting Komentar