Waktu

Waktu itu apa sih sebenarnya? Kita sering banget ya ngomongin waktu, bahkan sering banget 'waktu' kita jadikan kambing hitam.
"Sorry, aku ga punya waktu nih."
"Duh waktunya tabrakan."
Padahal mah waktu diem-diem bae, ngopi-ngopi napa ngopi. Enggak. Nggak gitu widh.  Oke lanjut aja. Nah jadi kali ini saya mau ngomongin waktu nih. Tahukah kalian? Dalam sains, waktu merupakan salah satu pengukuran yang penting. Kenapa? Karena waktu berhubungan dengan perubahan dan gerakan dari sesuatu. Apapun itu. Semua benda, dari benda ber-orde kecil seperti atom hingga benda ber-orde sangat besar seperti tata surya. Menurut ilmu fisika modern, waktu itu relatif, tidak mutlak. Teori ini sesua dengan teori relativitas umum milik Einstein. Kata Einstein, setiap benda bermassa, menyebabkan ruang dan waktu melengkung atau bisa dikatakan seperti ini, ketika ada dua pengamat yang bergerak relatif terhadap sesuatu, maka akan didapatkan waktu dan interval yang berbeda untuk kejadian yang sama. It's cool! 
Dan kalian pernah nggak sih baca suatu ayat di Al-Qur'an yang artinya begini,
"....sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung." (QS Al-Hajj ayat 47)
Nah ternayat ayat tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah! Very cool isn't it? Untuk mempermudah pemahaman terkait teori ini, saya ilustrasikan menggunakan astronot ya. Astronot pergi ke luar angkasa menggunakan pesawat dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hal ini membuat astronot bergerak dengan sangat cepat. Nah, hal ini menyebabkan waktu yang dialami astronot berjalan melambat. Tapi waktu di bumi berjalan normal. Jadi apabila astronot menghabiskan waktu yang baginya hanya 2 bulan di luar angkasa, maka di bumi waktu telah berjalan selama 20 tahun. Wow! Oke ilustrasi lain ya, kalian pasti pernah denger kasus kapal hilang selama bertahun-tahun kemudian saat ditemukan masih ada kopi panas dan alat memasak yang masih panas seperti baru saja digunakan. Iya kan? Bukan. Itu bukan Ghoib guys. Ini bisa dijelaskan menggunakan teori relativitas umum. Mungkin saja, kapal yang hilang itu terbawa arus yang memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Arus tersebut membawa kapal entah kemana, lalu kapal tersebut kembali ke tempat semula karena pengaruh gravitasi. Di bumi kita yang 'normal' waktu mungkin sudah berjalan bertahun-tahun, namun kapal yang hilang tersebut hanya mengalami beberapa jam di 'sana'. 

Apakah masih membingungkan?
Hmmm coba saya menjelaskan lag yaa.
Jadi, di teori relativitas khususnya Einstein ada yang namanya dilatasi waktu. Dilatasi waktu ini adalah konsekuensi dari relativitas khusus. Dilatasi waktu artinya kecepatan waktu bergantung dimana kamu berada sesuai dgn pengamatan. Perbedaan waktu ini bakal keliatan apabila salah satu pengamat berada di tempat yg bergerak mendekati kecepatan cahaya dan pengamat yg satunya berada di tempat yang bergerak tdk mendekati keceparan cahaya atau bahkan tidak bergerak.

Misalnya A berada di stasiun kereta api cepat/MRT yang mendekati kecepatan cahaya, nah terus B ada di dalam keretanya. Nah karena A cuma diem di stasiun dan nanda yang notabene berada di dalam MRT super cepat bergerak sangat cepat mengikuti kecepatan kereta, maka ketika 20 tahun berlalu, umur A udah bertambah 20 tahun, sedangkan umur B cuma nambah 2 bulan. Inget ya, waktu itu relatif.
Kenapa gini? Karena B yg di dalem kereta tuh geraknya cepet banget, jadi dia ga sadar kalau waktu udah berlalu.
Sedangkan karena A cuma diem, makanya waktunya lama banget rasanya.

Nah terus kok bisa sih si B lebih muda? Padahal sebenernya tuh ya sama aja waktunya, cuma 'seakan-akan cepet aja'. Waktu adalah relatif. Si B awet muda karena dia mengalami cryo-sleep system yaitu dimana metabolismenya melambat karena dia berpindah/bergerak dengan cepat mendekati kecepatan cahaya. Dalam metabolisme dibutuhkan cahaya untuk melakukan pembelahan lisis. Karena nanda lambat melakukan pembelahan lisis, maka dia juga telat metabolismenya sehingga dia masih terlihat muda.

Semoga engga makin bingung ya manteman xixixi

Keren kan? Sebenarnya semua kejadian di alam itu bisa saja dijelaskan dengan ilmiah, tinggal kitanya aja mau atau enggak. Ya begitu. Okesip. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu: Wijaya

Dream Job

Momiji Kairou: Mapple Corridor