Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Nilai A untuk mahasiswa bukan mitos kok, ini nih 10 jurus jitunya!

Nilai A yang berjajar di transkrip kuliah adalah impian semua mahasiswa. Rasanya puas jika dosen sudah memberikan penghargaan paling maksimal pada jerih payah kita selama satu semester penuh. Tapi mendapatkan nilai A tak semudah kelihatannya. Kadang sekeras apapun kita berusaha, nilai A masih juga belum tertera. Bahkan ada kalimat “Nilai A hanyalah milik Tuhan”. Mendapatkan nilai A memang susah-susah gampang. Tak hanya proses belajar yang matang, kita juga butuh strategi belajar yang cerdas. Kita butuh taktik dan metode belajar yang cocok dengan kepribadian kita. Nah, bagaimana sih taktik untuk memudahkanmu dapat nilai A? Berikut ini adalah tips yang author ambil dari Hipwee . Enjoy ya guys! 1.    Memilih dosen yang ‘murah’ nilai Bukan hanya es krim dan permen yang beraneka ragam rasa, dosen kuliah juga banyak macamnya. Ada dosen yang perfeksionis, ada juga sangat pemurah pada mahasiswanya. Jika ingin mendapat nilai A, sangat disarankan untuk mengambil mata kuliah yang dosennya

Mitos Sains? Apa tuh?

Sudah pernah dengar mitos sains? Mitos sains adalah mitos yang dianggap fakta dan banyak dipercaya oleh masyarakat karena diperkuat oleh lembaga pendidikan. Sebagian mitos mengakar di pikiran masyarakat melalui afirmasi media, seperti jargon-jargon di iklan, buku, dan film-film Hollywood. Jargon-jargon yang diulang berkali-kali selama beberapa generasi menjadi tertanam di alam bawah sadar masyarakat. Pun hal tersebut dianggap fakta oleh masyarakat dan mereka tidak mau mencari tahu apakah hal tersebut benar-benar fakta atau tidak.  Lalu, bagaimana proses menyebarnya mitos tersebut?   Dibawah ini adalah proses menyebarnya mitos sains : Salah tafsir temuan sains yang valid Biasanya para jurnalis oversimplifikasi pada konsep yang dipaparkan di jurnal sains yang valid untuk menciptakan headline yang booming atau mengambil kesimpulan hanya dari penggalan-penggalan kalimat. Karena opini jurnalis sudah menyebar ke masyarakat, ilmuwan akan kesulitan saat ingin memaparkan hasil peneliti

Yuk ! Orang keren itu yang bisa jaga alamnya

Bencana dibalik Protein Tinggi Hewan Laut Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga bagiannya adalah lautan. Lautan Indonesia merupakan akuarium alami terbesar di dunia bagi ribuan spesies laut. Tak heran, kekayaan laut Indonesia masih menjadi andalan untuk mencari nafkah bagi sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Pun para pemburu ikan dari seluruh dunia juga tertarik dengan kekayaan laut Indonesia. Dewasa ini banyak pemburu ikan yang menggunakan alat pemburu besar seperti trawl , demi mendapatkan ikan dengan jumlah yang banyak. Padahal alat tersebut dapat merusak ekosistem bawah laut.                 Dalam bahasa Indonesia , trawl berarti jaring. Namun, jaring disini merupakan jaring kantong besar yang ditarik di belakang kapal yang sedang berjalan menelusuri dasar perairan untuk menangkap ikan dan jenis demersal lainnya. Dengan menggunakan trawl , bayi ikan, ikan yang berukuran besar, cumi-cumi, penyu dan spesies laut lainnya bisa terperangkap did