Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Bersyukur

Hari ini saya mau pulang kampung. Kebetulan saya tadi sudah berangkat pagi-pagi dari kos. Berharapnya sih dapet tiket jam 07.15, tapi apa daya saya dapet tiket jam 09.05. Awalnya bete gitu, bahkan sampe mikir, pokoknya gamau deh tinggal di Indonesia lama-lama. Ya gitulah. Labil ditambah laper memang seperti ini. Nah, sambil nunggu kereta, saya memutuskan duduk di dekat tempat pembelian tiket. Kebetulan, saya tidak sedangembawa buku, jadi yaudah deh saya bengong berjam-jam. Nah, barusan ada satu keluarga yang sepertinya mau ke solo juga. Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan 5 orang anak laki-laki. Saya amati gerak-gerik mereka. Mereka bercanda, tertawa, anaknya yang kecil meluk-meluk sang ibu. Awalnya saya biasa aja, tapi ngeliatinnya sambil senyum-senyum ikut bahagia liat keluarga bahagia. Kemudian saya kaget, ternyata ayah dan ibu tersebut tuna netra. Dua-duanya. Mungkin kalian berpikir kok lebay sih gitu doang kaget? Mmm gimana ya, saya orangnya introvert dan susah berkomunikasi lewat

Kenapa Langit?

Saya mau cerita. Saya adalah pecinta langit. Saya suka langit. Suka sekali. Bahkan saya ingin memberi nama anak saya dengan nama "Langit". Awalnya saya takut dibilang aneh. Tapi nyatanya banyak yang pakai nama langit. Dulu pernah di suatu wawancara organisasi, saya ditanyain begini, "Apa yang paling kamu suka?" "Langit kak." "Langit yang di atas itu?" "Yaiyalah kak, yang mana lagi?" "Hmm. Kenapa?" "Karena saya suka apapun yang berhubungan dengan langit." "Kenapa kamu tidak bilang kamu menyukai bintang, bulan? Bahkan senja? Kan biasanya cewe-cewe suka senja tuh." "Karena di langit, semuanya itu ada. Di langitlah tempatnya. Karena langit adalah himpunan gabungan dari semua itu, dari bulan bintang planet senja dan lain sebagainya." "Iya juga ya." Nah, jadi ya gitu. Saya suka langit. Okesip. Bhay

Belajar dari Matahari

Belajar dari matahari. Matahari membakar dirinya sendiri untuk menerangi semesta, untuk memberikan kehidupan kepada makhluk-makhluk semesta. Sadar ga sih? Dewasa ini sikap belas kasihan sudah semakin terkikis. Saya sadar dunia semakin sibuk. Nurani semakin tidak dihiraukan. Saya mau cerita sedikit soal belas kasihan. Jadi saya sekarang sedang kuliah di perguruan tinggi di Jogja. Nah saya biasanya pulang-balik Jogja naik kereta api. Sebut saja prameks. Emang namanya prameks sih. Mungkin prameks ga separah KRL di Jakarta, tapi di prameks analisis sosial tetap bisa dilakukan dengan mudah. Mungkin kasus yang saya bahas ini mainstream, tapi saya tetep pengen bahas *maksa*. Bagi kalian yang pernah naik prameks pasti sering menemukan orang hamil/orang tua/difabel yang tetap harus berdiri selama satu jam dari Solo-Jogja. Disini yang mau saya singgung adalah masalah rasa belas kasihan para manusia-manusia sehat yang kuat berdiri selama satu jam dan dapet tempat duduk tapi ga mau ngalah sama

Muara

Kau adalah puisi hati Di kala rindu tak bertepi Ku ingin kau ada saat ku membuka mata Hinggaku menutupnya kembali Kau sirnakan kabut kelabu Di savana pencarianku Bagai embun pagi kau Lepaskan dahaga kemarau hati Kaulah lukisan pagi yang ku kembar untuk senjaku Kaulah selaksana bunga yang warnai musim semiku Di kala hati ini Gundah Kau membuatnya menjadi cerah Kaulah matahariku dan kaulah samudra Tempat hatiku bermuara Kau jawaban dari doaku Yang akhiri penantianku Bagai bintang jatuh Kau hadirkan harapan di dalam Hati Kaulah deburan ombak yang pecahkan batu karangku Kaulah gugusan bintang yang hiasi malam gelapku Di kala hati hati ini Gundah Kau membuatnya menjadi cerah Kaulah matahariku dan kaulah samudra Tempat hatiku bermuara Tempat hatiku bermuara Gils. Pertama kali denger lagu ini langsung suka. Menurut saya cocok buat orang tua gitu lagunya. Saya rasa saya perlu memberi apresiasi kepada om adera selaku penyanyinya dan mengucapkan terima kasih kepada om

Nikah muda?

Kalian pernah ga ngerasa orang-orang di sekitar kaliah tuh kaya cuma mikirnya nikah mulu. Apalagi cewe-cewe yang berada di usia mulai dewasa, ya sekitar 18 tahun ke atas. Saya disini bukan mengeneralisasikan semua cewe-cewe di usia tersebut ya. Cuma ada beberapa 'oknum' yang pikirannya nikah nikah dan nikah. Oke gini, beberapa orang ngebet nikah yang saya kenal itu kalau saya tanya kenapa mereka kebelet banget nikah atau kenapa di pikiran mereka selalu tentang nikah nikah nikah atau mereka yang kalau apa-apa nanti ujungnya kaya gini, "nikahin adek dong bang...bla bla bla." Jawaban mereka selalu begini, "Lah daripada zina kan? Daripada kamu menumpuk dosa karena tidak bisa menjaga nafsumu? Ya mending nikah." Begitulah rata-rata. Ingat ya, disini saya tidak mengeneralisasikan. Pertanyaan saya, emang nikah tuh semudah itu ya? Emang benar-benar hanya karena hawa nafsu? Enggak kan? Nikah itu berarti bakti kita (saya sebagai wanita) untuk suami kita, benar-benar

Buat Bapak

Bapak, Surga memang berada di bawah telapak kaki ibu Tapi, di bawah telapak kaki bapak terukir kerut-kerut pengorbanan yang membuat surga menunggu Bapak, Namamu memang baru disebut setelah nama ibu disebut tiga kali Tapi, di setiap sholatku, bapak adalah pemeran utama Bapak, Di setiap langkahku selalu ada jerih payahmu Di setiap kebahagiaanku selalu ada pengorbananmu Di setiap keberhasilanku selalu ada doamu Bapak, Suatu saat baktiku memang untuk suamiku Tapi, sampai kapanpun bapak adalah pemegang gelar cinta pertamaku Bapak, Jika nanti usiaku tak sepanjang usiamu Aku harap bisa menghadiahkan surga untukmu Bapak, Terima kasih atas segala pengorbanan, keikhlasan, jerih payah, duka, lara yang bapak rasakan Terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, perhatian yang bapak berikan Terima kasih atas kesederhaan hidup yang bapak ajarkan Semoga di setiap langkah bapak selalu ada Ridho Allah Semoga Allah selalu melindungimu Aku cinta bapak, selalu Dari, Tia, putri satu

Berdebu

Sudah lama Saya tidak bersua Saya sibuk bersosial media Upload ini itu Dan akhirnya saya merasa semua itu sia-sia Hanya kepentingan dunia Ah dunia *tiupdebu* *blogberdebu* *elap*

Tentang Sepertiga Malam

Desahan angin malam menyapa lembut Menyentuh rasa rindu di dalam hati Perlahan-lahan mulai membuat candu Candu rindu karenamu Setiap sepertiga malam, Aku mencoba memasuki hatimu Aku mencoba menyapamu melalui doa-doaku Aku mencoba memberitahumu tentang rindu Dan tentang hatiku yang kelabu Pada sepertiga malam, Penantian tak berujung ini ku mulai kembali Menanti hati yang menghangatkanku Menanti wajah yang menyejukkanku Menanti pengisi hati membuka pintu Pada Sepertiga malam, Sepi senyap selalu membanyangiku Saat radarku tak bisa mendeteksi keberadaanmu Saat aku tak bisa mengalunkan notasi-notasi rindu Saat bayanganmu menghilang dari ingatanku

Kepada Bapakku

Sepotong doa kulantunkan Untuk seorang cinta pertama Sepotong doa kutitipkan Pada lorong-lorong langit senja Bapak, Dunia ini begitu fana Dunia ini begitu menyibukkan Dunia ini begitu berduri Dunia ini seperti black hole di luar angkasa Jadi, Biarlah keimananku yang menyelamatkanmu Biarlah ketakwaanku yang menemanimu Biarlah keistiqomahanku yang kuhadiahkan untukmu Biarlah aku menjadi pintu surgamu Bapak, Aku tak sehebat Khadijah binti Khuwailid Aku tak semulia Maryam binti Imran Aku tak secerdas Fatmah Az-Zahra Aku tak seteguh Asiyah  Tapi, Bolehkah aku melambungkan doa setinggi-tingginya untuk bapak? Supaya bapak selalu menjadi pribadi yang setangguh Shalahuddin Al Ayyubi Supaya bapak selalu meneladani Muhammad bin Abdullah Supaya Allah memberikan bapak hati yang besar dalam situasi apapun Bapak, Terima kasih Telah menuntunku melewati batas dunia Doaku, Semoga kita bisa bersama-sama menujukeabadian surga

Generasi Menunduk

Dewasa ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Bahkan saat ini, setengah populasi di dunia sudah menggunakan internet. Meningkatnya pengguna internet Sejalan dengan meningkatnya pengguna gadget. Saat ini berbagai macam merk gadget yang dilengkapi dengan spesifikasi yang beraneka ragam telah bermunculan di dunia. Dari harga dibawah satu juta rupiah hingga belasan juta rupiah. Harga gadget tersebut disesuaikan dengan spesifikasi yang dimiliki gadget tersebut. Saat ini, masyarakat tidak mempermasalahkan harga suatu gadget , asalkan spesifikasi gadget tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Gadget telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Saat ini gadget merupakan barang primer dan harus dimiliki. So, guys, pasti kalian adalah salah satu dari miliaran orang di dunia ini yang merupkan pengguna gadget . Ya kan ? Bohong kalau tidak. Tapi kalau memang tidak, saya kagum dengan kalian, dan mungkin kalian bisa menghubungi saya. Saya akan memberikan