Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Shaky Shaky Shaky

Semester ini saya rasa cukup cepat terlalui. Saya tidak tau apakah karena saya enjoy dalam menjalaninya atau bagaimana, yang jelas saya merasa waktu sangat bekerja keras dalam satu semester ini. Nah kemarin tanggal 19 Juni 2016 saya pulang ke kampung halaman saya dengan menggunakan kereta api, kebetulan saya mendapatkan tiket pukul 09.10 Waktu Daerah Tugu Yogyakarta(?). Dari kos, saya naik ojek langganan saya, pak Hendi(nama ini saya samarkan). Di jalan pak Hendi bercerita kalau sebenarnya hari minggu adalah hari khusus untuk keluarga dan pak Hendi meliburkan diri dari aktivitas apapun. Tapi karena kata pak Hendi saya adalah pelanggannya sejak semester satu maka saya tetap dilayani. Demi menjaga loyalitas pelanggan, kata beliau. Saya mau cerita sedikit tentang pak Hendi ini. Pak Hendi adalah tukang ojek pertama yang saya gunakan jasanya sejak saya pertama kali menjadi mahasiswa. Pak Hendi ini orang yang asyik, selalu mengajak ngobrol para pelanggannya. Kata beliau sekedar mengajak

Avicenna 2

Gambar
Saya datang kembali ke dunia blog setelah saya lama di kahyangan *alah*. Saya mau melanjutkan nih , beberapa hari lalu kan saya sempat menulis yang bagian satu, nah saya mau menyelesaikan yang bagian dua. Kali ini saya fokuskan pada pembahasan BKK(Biro Khusus Kaderisasi). Langsung saja, hayoo saya yang mana?  di foto ini nggak ada saya lho ya.. Pertama adalah ketua BKK, Norma Dwi Septian, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian angkatan 2013. Mba Norma ini mungkin jelmaan dari bidadari, soalnya mba Norma ini sangat baik. Saya gagal paham kenapa ada orang yang sebaik mba Norma ini di zaman modern ini. Saya sejujurnya tidak terlalu akrab dengan mba Norma, tapi saya cukup mengenal beliau. Sejauh saya mengenal beliau yang dapat saya simpulkan adalah mba Norma baik, sabar, pengertian, tidak banyak tuntutan, dan disiplin. Saya belum pernah melihat mba Norma marah atau mengeluh. Yang saya sering dengar dari beliau adalah, “Iya nanti Wid aku coba, semoga amanah ya…” “Iya

Ukhuwah itu manis

Gambar
Ukhuwah, menurut saya ini adalah hal yang lebih indah dari keindahan tata surya beserta orbitnya. Ukhuwah itu sangat manis, lebih manis dari gula. Ukhuwah itu legit, lebih legit dari dodol garut *naon*. Saya bersyukur bisa berada diantara teman-teman, adik-adik, dan kakak-kakak saya yang  sekarang. Saya bersyukur saya bisa mengenal mereka. Saya bersyukur bisa hadir dan diterima ditengah-tengah mereka. (Dokum entasi pribadi) "Ukhuwah tidak pernah mengambil apapun dari kita. Ukhuwah selalu memberi. Memberikan  arti persaudaraan, persahabatan, pelajaran hidup, dan semakin membuat kita dekat kepada Allah. Ukhuwah tidak pernah meminta, yang ada ukhuwah selalu memberi. Ukhuwah membuat kita kuat, membuat kita bertahan, membuat kita selalu gampang move on *naon*"

Angkot-holic

Di Indonesia siapa yang tidak kenal angkot? Saya rasa hampir semua masyarakat kenal angkot. Begitupun dengan saya. Saya sudah akrab dengan dunia per-angkot-an dalam negeri dan luar negeri sejak saya masuk SMP. *tsahhh* Saya adalah jenis spesies manusia yang tidak gaul. Kenapa begitu? Karena saya adalah manusia yang cukup tidak berani mengendarai motor sendiri, sehingga saya harus mengakrabkan diri saya dengan angkot. Selain angkot, alternatif transportasi yang sering saya pakai adalah kaki saya sendiri. Alasannya klise. Begitulah.  Eh  tapi jangan salah, Rasulullah SAW bahkan suka sekali berjalan kaki. Nah  saya akan bercerita sedikit tentang dunia per-angkot-an yang telah saya lalui. Saya dididik oleh orang tua saya untuk selalu mandiri, jadi saya hampir tidak pernah diantar ke sekolah. Saya selalu naik angkot kalau temen saya yang namanya ***** gabisa jemput saya huhh. Walau telat sekalipun. Dan saya sering telat, tapi atas berkat rahmat Allah dan satpam sekolah saya yang baik

Allah itu dekat

Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti mentoring dengan kakak tingkat saya. Kebetulan saat itu materinya adalah mengenai kebesaran Allah.  Kalau membicarakan kebesaran dan keagungan Allah memang tidak ada habisnya. Kita sering dibuat kagum dan tidak mampu berkata-kata dengan segala ciptaan-Nya. Alam semesta begitu luas, sulit untuk kita manusia biasa membayangkan seberapa luas alam semesta ini. Dimulai dari kota, kemudian, provinsi, kemudian negara, kemudian benua, kemudian bumi, kemudian planet-planet, kemudian galaxy, kemudian isi dari galaxy-galaxy yang ada di semesta ini, milyaran bintang, milyaran orbit, sangat luas. Dan kita sangat kecil. Nah, saat saya mengikuti mentoring itu, yang dibahas adalah salah satu tanda kebesaran Allah, yaitu kalam-Nya, Al-Qur’an. Kitab suci yang maha dahsyat, pedoman hidup umat, mahakarya yang menurut saya tidak ada yang bisa mengalahkan keindahan isi dan bahasanya. Kitab pelurus dari segala kitab. Mentor saya ini membicarakan mengenai keajaban

Astronomi itu manis tanpa dibuat-buat

“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)” (QS An Nahl:12)

Avicenna 1

Saat ini saya diamanahi sebagai sekretaris di organisasi di fakultas saya. Pasti kalian tidak menyangka ya. Sama kok, saya juga. Saya masih ingat saat pergantian ketua, batin saya sedikit bergejolak karena hasilnya tidak sesuai hati saya. Saat semua sudah resmi, maka dipilihlah para pengisi kepengurusan yang baru. Ketua departemen beserta jajaran staf lain dipilih. Saya saat itu dilobi oleh salah satu teman saya yang menjadi dewan formatur. Kebetulan sebelum teman saya melobi saya, ada dewan formatur organisasi lain yang melobi saya. Sama. Semua ingin saya menjadi sekretaris. Saya bingung kenapa saya dipilih jadi sekretaris. Sampai sekarang pertanyaan tersebut belum terjawab. Kemudian saya diberi waktu satu malam untuk memikirkannya. Bagaimana tidak bingung, saya ingin berkontribusi di kedua organisasi itu. Tapi saya sekarang harus lebih memberatkan salah satu organisasi. Dan saya pun memilih lembaga organisasi ini, karena saya pikir saya akan menjadi pribadi yang lebih baik dan mend

Waktu

Yang singkat itu waktu Yang menipu itu waktu Yang mengobati itu waktu Yang menutup luka itu waktu Dalam hidup, banyak lika-liku yang harus kita lalui Kadang kita bersuka cita Kadang kita berduka cita Ketidakpastian pasti pernah kita alami Jangan munafik Hidup ini tak seindah negeri dongeng Segala sesuatunya perlu diresapi dan dimaknai Waktu berperan penting dalam hidup Tapi waktu juga terkadang menjadi kambing hitam para penghuni semesta Padahal karena waktu luka lama bisa tertutup Meskipun sebenarnya kita hanya dibuatnya lupa Tetapi paling tidak kita sembuh bukan? Padahal karena waktu cerita yang masih menggantung bisa terselesaikan Meskipun sebenarnya kita hanya dibuatnya lupa Tetapi paling tidak kita punya ending bukan? Padahal karena waktu kita disadarkan akan fananya dunia Meskipun masih banyak yang acuh terhadap hal ini Tetapi paling tidak ada yang tersadar bukan? Coba bayangkan, Bagaimana kalau waktu tidak ada? Siap