Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

ala ala

Sebenarnya ini pernah saya tulis di twitter saya, sekitar sebulan lalu. Saya abis baca jurnal astrobiology terkait pandemi, di sini saya membahas pandemi covid-19 yaa. Ada dua teori yang akan saya bahas. Adalah panspermia dan gaia. Teori Panspermia, bahwa covid-19 berasal dari luar bumi. Landasan teori ini adalah bukti sejarah pandemi yang selalu berkaitan dgn siklus minimum matahari. Pada saat siklus minimum, aktivitas magnetik yg mana merupakan shield menjadi lemah. Sehingga bumi rentan "dapet" strain-strain berbahaya dari luar bumi, pada saat itulah virus dan lain-lain lebih mudah bermutasi. Selanjutnya adalah teori gaia, sejak terjadinya outbreak covid-19, satelit sentinel-5P yang merekam perubahan kualitas udara daerah pandemi mencatat bahwa terjadi penurunan signifikan polutan di udara. Artinya covid-19 secara tidak langsung mengurangi polusi udara dan membuat udara lebih bersih. Fakta ini menyentil eksistensi kita haks haks. Semacam, covid-19 adalah reaksi mother earth

Hipokrit

Beberapa puluh tahun yg lalu, ada saintis NASA yang bernama James Lovelock. Lovelock pernah mengemukakan sebuah teori tentang bumi yang bernama "Gaia Theory". Di teori ini dijelaskan bahwa bumi adalah "superorganisme" yang sedemikian rupa bisa selalu menyembuhkan dirinya sendiri.Biosfer, litosfer, atmosfer selalu bekerjasama untuk menjaga kondisi bumi pada equilibrium. Maka di sisa-sisa kebakaran hutan, perlahan kehidupan baru akan tumbuh. Di lautan yang tercemar, perlahan akan tumbuh karang yang baru. Tapi teori ini kemudian menciptakan antithesis dari Peter Ward, seorang Paleontologist. Menurutnya, bumi bukanlah Gaia, bumi adalah Medea, yang membunuh anaknya sendiri. Bumi akan selalu menuju kepunahan jauh sebelum matahari berubah menjadi red giant star suatu saat nanti tanpa peran manusia sedikitpun. Tapi hari ini, manusia (termasuk saya) telah menghasilkan sampah plastik 3.5 juta ton per hari. Manusia melenyapkan hutan hampir seluas pulau jawa setiap tahunnya. Pu

Dear saya,

Satu hal yang mampu mendewasakan saya adalah saya mau mencoba sesuatu yang baru dan complicated. Maaf sekali saya masih sering menyalahkan diri sendiri. Sewaktu saya pertama kali jauh dari bapak, kakak, ibu, adik, dan semuanya, saya khawatir jangan-jangan saya harus menanam padi sendiri(?) Tapi tenyata tidak semenyeramkan itu Saya bisa beli beras di warung(?) Saat itu, merantau adalah hal yang benar-benar baru bagi saya Pertama kalinya saya harus pergi sendiri tanpa kakak saya Banyak pertama kali yang saya lakukan saat merantau Mungkin beberapa waktu terakhir adalah masa terberat Tapi saya tau saya harus bisa Seringkali malam-malam saya menangis sendirian Seringkali di sela-sela kerja saya harus ke toilet kemudian menangis sendirian Dramatis sekali ya Tapi alhamdulillah saya masih bisa bercerita Masih bisa kuat Masih bisa tersenyum Keep it up, saya.