Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Indonesia

Saya terkadang tidak paham juga kenapa saya sangat mencintai Indonesia. Kalau dipikir-pikir, rasanya sesak juga tinggal di negara berkembang yang dilabeli dengan "negara yang serba susah". Tapi bukankah bisa berkontribusi untuk membangun negeri dan perlahan menghapus label "negara yang serba susah" itu bisa kita lakukan? Semoga, kalian, saya, dan kita semua senantiasa bisa mencintai negeri kita ini dan bisa memberikan manfaat sekecil apapun. Aamiin.

Nasehat

"Kalau kamu mau jadi air, ya jadi air aja. Jangan pernah terpikir kamu pengen jadi bensin. Pun sebaliknya. Karena kalau setengah air setengah bensin, ga ada fungsinya. Buat minum ga bisa, buat bahan bakar juga ga bisa." Kata seseorang kepada saya.

Sebenarnya

Sebenarnya, Dalam hidup, Kita cukup berusaha, berdoa, dan bersyukur. Kenapa? Karena mungkin saja ada banyak sekali orang yang ingin berada di posisi kita. Tapi kita justru acuh dan merasa paling menderita sedunia. Begitu seterusnya.

Bintang

Saya pernah meminta kepada bintang Supaya bersinar menerangi malam Agar ibu dan bapak selalu bisa melihat saya Karena pesan rindu saya saya sampaikan melalui bintang Saya pernah meminta kepada bintang Supaya berkelap-kelip dengam indahnya Agar ibu dan bapak tau bahwa saya bersyukur Terlahir menjadi anaknya Semoga saya selalu bisa melihat bintang Menyampaikan rasa rindu Menyampaikan keluh kesah Menyampaikan pesan, meski suatu saat tak berbalas

Gravitasi Anak-anak

Saya sering kagum kepada anak-anak. Jiwa mereka selalu penuh semangat--meletup-letup--dan berbinar-binar seperti petasan. Sampai-sampai saya punya hipotesis kalau jiwa anak-anak itu terbuat dari petasan. Anak-anak itu selalu bisa tersenyum. Bukan senyum penuh dengan kepura-puraan, melainkan penuh dengan ketulusan. Anak-anak tidak tau caranya berpura-pura, anak-anak tidak tau caranya membohongi diri sendiri. Jika mereka bersedih, maka mereka akan menangis. Jika mereka bahagia, maka mereka akan tertawa. Keren sekali ya? Anak-anak selalu mengahadapi masalah dengan sangat sederhana, tidak rumit seperti orang dewasa. Anak-anak selalu melihat dunia dengan cara yang menyenangkan. Bahkan mereka sering tertawa sesaat setelah menangis. Mereka selalu bisa berdamai sesaat setelah mereka bertengkar dengan teman sepermainannya. Bagi anak-anak, dunia ini begitu menyenangkan. Oleh karena itu saya selalu kagum kepada anak-anak. Semangatnya seperti gravitasi. Kuat tetapi belum diketahui darimana asa

Hidup

Saya sangat menyukai langit dan samudera. Oleh karena itu saya senang mendaki gunung dan bermain di pantai. Saya merasa selalu dihargai dan disayangi oleh langit dan samudera. Bertumpuk-tumpuk masalah rasanya akan lenyap saat saya menatap langit dan samudera. Apalagi langit gelap malam hari. Tanpa saya memberitahunya, seakan-akan langit gelap sudah tau saya sedang ingin didengar. Tak jarang saya menangis hanya dengan menatap langit malam, meluapkan segala permasalahan hidup yang sebenarnya sepele----tentu saja sepele----karena masalah hidup saya hanya se per sekian dari luasnya alam semesta ini. Langit malam seakan-akan berbisik kepada saya, ia memberitahu saya, bahwa semua akan berakhir, semua akan selesai, dan masalah saya itu bukan akhir dari dunia. Saya menyukai menengadah ke langit malam, berdiam diri, berkontemplasi, dan berdoa. Mungkin bukan hanya saya yang menyukai langit dan samudera, mungkin kamu juga? Atau saya sendiri yang suka? Dalam sejarahnya, langit dan samudera terny